Resensi novel 'Mine' Karya Atika |
Di postingan terbaru saya, bisa cek disini, saya menjelaskan kalau selama lima bulan terakhir saya 'puasa' membeli lipstick. Tapi, dalam lima bulan tersebut saya 'belok' arah dan membeli buku sebagai gantinya. Ugh, intelek sekali saya menunda beli lipstick dan malah membeli buku. Nah, karena belakangan saya rajin membeli buku, jadi terinspirasi untuk membuat rubrik ini sebagai selingan kalau tidak sedang ngomongin makeup.
Sebenarnya saya tidak punya genre favorit, buku apa saja asal bagus pasti akan saya baca. Seperti novel 'Mine' ini adalah genre yang sebelumnya belum pernah saya baca. Dan ternyata memang ceritanya diluar perkiraan saya sih.
Resensi novel 'Mine' Karya Atika |
Perjalanan cerita kedua karakter tersebut dimulai saat Tika dijadikan persembahan untuk Sean yang harus selalu 'makan' daging karena dia seorang werewolf. Tapi saat hendak 'memakan' Tika, sisi vampire Sean ternyata muncul untuk pertama kali dan membuatnya percaya kalau Tika adalah soulmate atau jodohnya dia. Sean memberikan semacam 'toxin' untuk menandai kalau Tika adalah miliknya. Namun, dari sisi Tika, dia tidak bisa percaya kalau sudah ditandai oleh Sean dan tidak akan bisa lepas dari genggamannya bahkan Tika sudah 'ditahan' di rumah Sean dan tidak boleh keluar rumah.
Dengan berbagai usaha, akhirnya Tika bisa kabur dari rumah Sean dan kembali pulang ke rumah orang tuanya. Disitulah perjalanan cinta mereka dimulai hingga akhirnya Tika berusaha kabur untuk pulang ke Indonesia demi menghindari Sean. Tentu saja usaha Tika ke Indonesia juga gagal dan bahkan Sean ikutan ke Indonesia.
Novel 'Mine' ini tergolong novel yang ringan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jalan cerita tidak berbelit-belit. Memang bukan tipe bacaan saya, tapi bisa jadi selingan untuk bacaan ringan. Sebenarnya saya agak kurang greget sama jalan cerita di novel ini karena saya berharap ada konflik yang lebih gimana gitu. Tidak hanya konflik penolakan Tika terhadap Sean tapi juga penolakan orang tua Tika sebelum akhirnya mereka bersama. Kayak terlalu lempeng aja jalan cerita. Selain itu seharusnya Tika juga diberi kesempatan untuk mempunyai kontrol terhadap hubungannya dengan Sean. Jadi tidak melulu Sean yang memutuskan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Where is the girl power, eh?
Anyway, secara umum novel ini cocok buat kamu yang suka novel dengan cerita ringan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti juga. Tapi kalau kamu seperti saya yang suka baca buku yang terstruktur bagus atau sastra yang berat, this may be not the most favorite but still quite entertaining.
Sekian booktalk kali ini, see you in the next book.
Waa aku juga suka baca buku, tapi tiap mau nulis resensi gitu di blog kok berasa malah ngerangkum cerita dan spoiler jadinya ngga jadi-jadi nulis, hahaha.
ReplyDeleteHallo Dessy, gapapa sekali-sekali spoiler tapi dikasi keterangan spoiler gitu jadi pembaca bisa tahu kalau bukan resensi.
DeleteAku sudah mengikuti "gonjang-ganjing"-nya novel ini sejak sebelum terbit, jadi aku maju-mundur juga mau beli. Dan akhirnya emang ngga jadi beli. Hehehe...
ReplyDeleteKalau boleh sedikit komen, ulasannya bagus, tapi mungkin bisa ditambah lagi dengan informasi bukunya, seperti penerbit, jumlah halaman, harga, tempat beli, dsb.
Sukses terus ya 😊
raknovelgita.com
Halo Gita,
DeleteTerima kasih buat masukannya,, masih pertama kali ini nulis tentang buku.