|
Review Masker Garnier |
Wah, gak kerasa ya sudah September aja. Padahal rasanya baru kemarin riweuh karnaval ya eh uda ganti bulan ternyata. Gak apa-apalah yang penting rutinitas skincare enggak lupa ye kan.
Salah satu rutinitas skincare yang paling saya suka adalah maskeran. Buat saya tuh maskeran seperti memberikan mood booster dan membuat perasaan lebih baik. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama setelah maskeran? Buat saya maskeran itu enggak perlu di salon, cukup dirumah aja sambil nonton drama Korea. Gitu aja udah hepi banget. Receh banget kan ya?
Apalagi sekarang varian masker lebih banyak termasuk dalam bentuk sachet siap pakai macam
masker Garnier ini. Duh, saya suka banget sama masker yang praktis-praktis gini. Tinggal gunting kemasan dan pakai deh. Tapi, apakah performa masker Garnier ini seenak cara pakainya? Yuk, lanjut baca.
Baca juga:
Review Viva White Clean Mask
Tentang Masker Garnier
Secara umum
masker Garnier ini dikemas dalam kemasan sachet untuk dua kali pakai. Jadi dalam satu paket ada dua sachet kecil untuk dua kali pemakaian yang praktis banget. Untuk jenis masker yang ini tersedia dalam dua varian yaitu
Garnier Light Complete peel off mask dengan lemon essence dan
Garnier Pure Active matcha clay mask. Varian lemon berwarna kuning dan match atau green tea berwarna hijau; yang lemon berbentuk peel off dan yang matcha wash off.
Garnier Light Complete Peel Off Mask
|
Review Masker Garnier |
Saya termasuk penggemar berat
masker peel off karena suka banget dengan sensasi ngentekin masker. Nah, untuk
Garnier Light Complete Peel Off Mask ini lebih suka lagi karena teksturnya. Kalau
masker charcoal Mineral Botanica kan mirip seperti porepack. Nah, kalau
masker Garnier ini teksturnya gel bening berwarna kuning dengan aroma jeruk yang khas Garnier sekali Saat dipakai akan jadi mengkilap di wajah dan saat dikelupas rasanya kayak karet.
Well, it does not necessarily look like an actual rubber, tapi tekstunya menjadi kenyal-kenyal gitu. Saat dikelupas juga enggak sakit dan ada sensasi molor saat ditarik. Masker ini bisa didiamkan selama 15 menit sebelum kemudian dikelupas dan sisa yang menempel diwajah bisa dibersihkan dengan air hangat.
Setelah pakai masker ini, rasanya kulit jadi lembab dan lembut banget. Selain itu, masker ini juga membuat wajah enggak kusam dan cerah. CATAT ya cerah bukan putih. Selain itu, masker ini tidak terlalu memberikan hasil untuk memudarkan bekas jerawat. Mungkin harus digunakan dengan sangat amat teratur kali ya. But overall, saya suka banget dengan masker peel off ini karena membuat wajah lembab dan sensasi mengelupasnya asik.
Garnier Pure Active Matcha Clay Mask
|
Review Masker Garnier |
Jujur saja ini kali pertama saya coba
clay mask. Dulu sempet kepikiran buat coba clay mask tapi masih maju mundur cantik soalnya baca-baca ternyata clay mask bagus untuk mengurangi minyak di wajah. Jadinya saya takut kalau wajah akan semakin kering pakai clay mask. Tapi, tetap saja saya penasaran dengan clay mask tapi enggak mau rugi beli kemasan besar, jadi, pilih ini saja yang kemasan praktis.
Dari segi tekstur, clay mask Garnier ini sangat berbeda dengan peel off mask.
Matcha clay mask ini punya tekstur cream yang thick dan kental banget. Warnanya hijau karena mengandung matcha tapi dari aroma lebih kenceng aroma lemon atau jeruk daripada teh hijau.
Saat pertama dioleskan ke wajah rasanya seret. Tapi lama-lama setelah kena panas tangan dan wajah akan jadi creamy dan lebih mudah dioleskan. Selain itu, saat dioleskan pertama terasa sensai hangat (panas?) di kulit sesuai dengan klaimnya yaitu
Onsen Warming Effect. Bukan panas yang clekit-clekit gitu ya tapi hangat kayak lagi mandi air hangat gitu. Tapi pas didiamkan sudah enggak panas lagi. Penggunaan masker ini juga enggak lama sekitar 3 menit saja kemudian langsung dibilas dengan air hangat. Selain itu, masker ini juga tidak yang enggak bisa kering karena semakin lama di kulit semakin lumer.
Awalnya saya sempet takut-taku coba clay mask ini karena takut kulit kering. Masker ini memang memberikan kesan yang bersih dan halus di kulit. Tapi ada beberapa bagian wajah yang kering jadi clekit-clekit dan setelah saya pakai
L'oreal White Perfect Clinical Essence jadi semakin clekit-clekit.
Gosh, this dry skin struggle is real.
|
Tekstur Masker Garnier Lemon (Atas) dan Matcha (Bawah) |
Sebenarnya saya suka dengan masker ini karena tidak memberikan kesan kulit tertarik tapi sebaiknya digunakan saat kulit bener-benar berminyak atau kusam saja. Selain itu jangan lupa pakai pelembab banyak-banyak dan minum air putih yang cukup agar kulit tetap terhidrasi. Kalau kulit kamu tipe kering seperti kulit saya, sebaiknya gunakan clay mask seperti
Garnier matcha clay mask ini sesekali saja sebagai detoks kulit.
Dua masker Garnier ini bisa digunakan untuk dua kali pemakaian. Tapi menurut saya masker
Garnier matcha bisa digunakan lebih dari dua kali. Satu sachet kecil masker matcha bisa untuk dua kali pemakaian karena teskturnya sangat kental banget, Pakai separuh kemasan sudah tebal dan mencakup seluruh muka. Kalau masker
Garnier peel off pas banget, satu sachet kecil untuk satu kali pemakaian. Cara menyimpang setelah dibuka mudah banget, kamu bisa pakai solasi untuk menutup bagian yang dibuka dan gunakan lagi minggu berikutnya.
Secara pribadi, saya lebih suka
masker peel off karena enggak memberikan sensari clekit-clekit. Tapi masker matcha cocok digunakan untuk sesekali detoks wajah. Selain itu, masker ini juga murah banget harganya dna tersedia di minimarket dekat-dekat rumah.
Kamu punya masker andalan apa? Jangan lupa share ya di komentar, siapa tahu saya juga tertarik cobain masker favorit kamu.
See you on the next post.