Sunday, 5 March 2017

Review Mirabella Eyeshadow Kit I

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Mirabella Eyeshadow Kit I 
Hello peeps, 

Teman-teman sudah pada kenal belum dengan Mirabella? Yap, brand kosmetik ini adalah sister-brand dari Sariayu dan berada dalam naungan Martha Tilaar ya girls. Salah satu produk yang cukup booming dari Mirabella ini adalah Mirabella colorfix lipstick yang ikut meramaikan jagad lipstick matte di tanah air. Tapi saya bukan mau bahas lipsticknya, saya mau bahas Mirabella Eyeshadow Kit. 

Palete eyeshadow 12 warna ini sudah saya punya dari setahun yang lalu. Tapi termasuk yang jarang saya pakai karena pigmentasinya. Meskipun begitu, eyeshadow ini termasuk yang terjangkau loh dalam artian dengan harganya yang 60 ribuan sudah dapet 12 warna dan ada 3 varian. Tapi, apakah produk ini memang a good bargain? Yuk yuk lanjut baca reviewnya.

Tentang Mirabella Eyeshadow Kit I

Kemasan:

Eyeshadow Mirabella ini termasuk dalam kategori produk terjangkau ya, bukan high end, jadi kemasannya pun menyesuaikan dengan harganya. Bukan karena harganya segitu terus kemasannya ringkih, tapi karena dengan harga segitu harus cukup untuk eyeshadow 12 warna dan kemasan yang mumpuni dan tentunya kualitas yang bagus. You know what I mean? Jadi, packaging Mirabella Eyeshadow ini memang terkesan murah tapi tetap kokoh dan berwarna ungu khas Mirabella. Buat yang suka makeup dengan packaging unyu-unyu, eyeshadow ini memang jauh dari kesan eye-catching. 

Bagian dalam kemasan ada kaca sebesar tutupnya yang legha banget buat touchup. Selain itu, bagian eyeshadownya ada 12 warna dengan pemisah disetiap warnanya. Jadi, enggak akan takut eyeshadownya nyampur satu sama lain. Simple banget memang packagingnya tapi gak masalah juga selama tidak mengurangi fungsi produk.

Swatch dan performa: 

Mirabella Eyeshadow Kit ini tersedia dalam tiga varian warna yaitu Kit I, Kit II, dan Kit III. Setiap varian punya warna yang berbeda pula. Punya saya ini yang Kit I dengan warna yang cukup warna-warni. 

pretty-moody.blogspot.co.id
Mirabella Eyeshadow Kit I
Karena dari sananya, eyeshadow ini tidak ada nama shade; jadi saya beri nama sendiri berdasarkan color chart atau diagram warna yang sudah saya bahas di sini. Dari 12 warna diatas, ada beberapa yang menurut saya tidak pigmented dan hanya glitternya saja yang terlihat. Warna seperti Pink, Sapphire, sky, soal, daffodil, dan rust adalah yang paling parah pigmentasinya. I mean, you do not get the colors, only the glitter are everywhere. Pemakaian eyeshadow base tentu saja sangat membantu pigmentasi dan ketahanan dari eyeshadow ini.

pretty-moody.blogspot.co.id
Mirabella eyeshadow kit I hand swatch
Bisa dilihatkan kalau warna hand swatch tidak bisa se-intense warna di palete-nya. Sangat disayangkan sebenarnya padahal warna-warnanya bagus banget. Menurut saya warna-warna yang major fail itu yang pink, coal, dan sapphire. Untuk tiga warna itu saya pakai eyeshadow base dulu ya, otherwise, I cannot get the right shade. 

pretty-moody.blogspot.co.id
Mirabella Eyeshadow Kit I Application
Untuk EOTD diatas, saya pakai warna basil, sapphire, daffodil, dan coal. Sadly to say, yang kelihatan hanya warna basil dan abu-abu saja. Warna biru dan daffodilnya, hilang gak tau kemana. Saya memang tidak jago pakai eyeshadow dan masih belajar juga, tapi this is just too much. Meskipun begitu, bukan berarti eyeshadow ini tidak bisa dipakai ya. Tetap bisa banget dipakai, hanya perlu sedikit strategi. Saya biasanya menyiasati dengan pakai brush lembab, jadi warnanya bisa lebih keluar dan meminimalisir fall out. Selain itu, bisa juga pakai cara Youtuber cantik junjungan akoh Kak Suhay Salim, yaitu pakai eyeshadow putih atau hitam untuk membuat warnanya lebih keluar lagi.

Kalau pakai eyeshadow ini kuncinya harus sabar. Iya, sabar untuk apply and blending dan mengulangi step-nya hingga beberapa kali. Saya untuk look diatas saya butuh sekitar 4-5 kali apply dna blending berulang-ulang. I know that is quite an effort, but that's how you have to do to achieve the desired look. 

Overall, eyeshadow ini cukup rasional dengan harga yang terjangkau dapatnya 12 warna, what more you could ask?. Meskipun pigmentasinya so-so, bukan berarti eyeshadow ini enggak bisa dipakai ya. Tetap bisa dipakai dengan beberapa cara untuk menyiasati and you are good to go. 

Pros:

  • Harga terjangkau
  • Mudah didapat
  • Varian warna banyak

Cons:

  • Pigmentasi kurang
  • fall out lumayan banyak
  • No matte colors
  • Applicator fail
Recomended: Yes, buat yang suka eksperimen

Repurchase: Err, I guess not.

Harga: 60 ribuan

Thanks for reading. Jangan lupa komen eyeshadow lokal favorit kalian dibawah ya. See you on the next post.

XOXO

Friday, 3 March 2017

Mengenal Ragam Warna dan Deskripsinya

Hello peeps,

Beberapa waktu yang lalu, dunia maya dihebohkan dengan hashtag #TheDress dimana ada sebuah gaun yang menjadi perbincangan karena warnanya. Gaun tersebut mempunyai warna yang berbeda-beda untuk setiap pengguna internet. Bahkan, para artis Hollywood pun ramai-ramai berkomentar tentang gaun tersebut. Di post kali ini saya sih bukan mau bahas masalah gaun tersebut sih, tapi membahas tentang ragam warna dan deskripsinya. 

Kadang kita menemui kesulitan untuk mendeskripsikan warna seperti antara warna teal dan tosca atau coklat dan coffee. Biasanya kita dihadapkan dengan kesulitan semacam ini ketika mendeskripsikan warna eyeshadow atau lipstick, apalagi yang tidak mempunyai deskripsi warna dari pabriknya. Untuk review eyeshadow misalnya, saya biasanya bingung kalau memberi deskripsi warnanya. Ternyata oh ternyata, varian warna yang beragam itu punya nama sendiri-sendiri loh. Demi dewa pencipta warna, berikut ini saya berikan gambaran singkat tentang ragam warna dan deskripsinya yang saya dapet dari Pinterest.

Ragam Warna dan Deskripsinya

color chart, diagram warna, deskripsi warna
Color chart sumber: Pinterest
Gambar diatas merupakan varian warna kuning, cream, putih, hijau, dan turunanya. Bila selama ini kita hanya mengenal kuning saja, ternyata kuning pun punya banyak varian warna dengan nama yang berrbeda. Meskipun warnanya ada yang agak mirip-mirip, seperti putih dan turunannya; tapi semuanya mempunyai nama yang berbeda. Seperti salt, lace, dan coconut yang buat saya sama tapi ternyata mereka berbeda. Sama halnya dengan warna hijau dan turunannya. Selama ini saya pikir hijau hanya ada hijau tua, hijau muda, dan hijau daun *Eh*. Tapi ternyata beda ada warna seafoam dan pickle juga.

color chart, ragam warna, deskripsi warna, color description
Color Chart Sumber: Pinterest
Gambar diatas merupakan klasifikasi untuk warna merah, ungu, abu-abu, dan turunannya. Golongan warna ini biasanya paling tricky terlebih untuk mendeskripsikan warna lipstick dan eyeshadow karena ternyata fuscia dan magenta itu berbeda sodara. Saya pernah loh waktu pengen beli lipstick warna fuscia gitu ternyata sama mbak BA-nya malah dikasih lipstcik warna magenta yang sangat enggak cocok di bibir saya. OK, that's random but I like the word magenta. Selain itu ternyata warna abu-abu atau grey juga punya banyak turunan dengan shade yang berbeda-beda pula.

color chart, ragam warna, color description, deskripsi warna
Color Chart Sumber: pinterest
Warna-warna pada gambar diatas biasanya muncul pada ragam eyeshadow dengan dominasi warna tanah atau earthy color. Siapa sangka bila coffee dan mocha adalah dua warna yang berbeda dan teal dan sapphire juga merupakan warna berbeda. Lebih tricky lagi untuk warna hitam dan turunannya yang semuanya hampir sama dan tidak ada beda.

Meskipun warna-warna diatas sekilas terlihat sama tapi mereka berbeda apalagi bila sudah diaplikasikan dalam dekorative makeup. Emang penting ya belajar warna gini? Buat saya penting karena untuk review makeup dekoratif sebaiknya memberikan deskipsi warna yang detail dan namanya pun sesuai. Dengan beberapa penjelasan singkat diatas, semoga teman-teman dapat pengetahuan baru ya dan lebih bisa mendeskripsikan warna.

sekian post kali ini. Jangan lupa komen warna favorit kalian apa. See you in the next post.

XOXO



Thursday, 2 March 2017

Review Acnol Lotion - Cara Cepat Basmi Jerawat

Hello peeps,

Diantara kita pasti punya momen nyebelin gara-gara jerawat. Saya sih punya, banyak malah. Mulai dari foundation yang enggar rata karena benjol jerawat sampai noda hitam yang enggak mau pergi. Sebel banget deh. Sebenarnya, kulit saya bukan yang tipe acne prone, tapi tipe yang kering akut dibagian pipi dan cukup berminyak di bagian dahi. Jerawat saya paling banyak muncul memang didaerah dahi itu. Saya pun jerawatan hanya kalau mau red day dan ketika stress banyak pikiran.

Yang paling ngeselin lagi, tipe jerawat saya adalah jerawat batu yang enggak bisa mateng itu (you know what I mean, right?). Jerawatnya cuma bentuk benjolan gitu seperti  kulit yang menebal dan susah banget ilangnya. Kalau pakai foundation bikin kulit enggak rata kaya jalan makadam. Saya sempet frustasi sama jerawat model gini, terus saya pencet paksa dan akhirnya meninggalkan bekas hitam di wajah. Apa gak cukup sudah ninggalin bekas luka di hati? *Ehmm, baper*.

Kalau temen-temen pernah lihat bare face saya di post sebelumnya, pasti paham kenapa dahi saya ada banyak hitam-hitamnya. Bukan itu bukan karena bekas sujud, tapi itu bekas jerawat yang neyebelin itu. Buat nutupin bekas hitam itu saya selalu pakai concealer dan foundation yang lebih tebal di daerah dahi. Teman-teman ada yang ngerasain kasus seperti ini?

Setelah saya Googling sana-sini, akhirnya saya nemu satu obat jerawat yang cukup ampuh menghilangkan jerawat. Memang tidak secara instan jerawat langsung hilang, tapi jerawat jadi cepet mateng, kering, dan hilangnya tidak meninggalkan bekas. Obat jerawat ini sudah menjadi andalan saja selama beberapa bulan terakhir dan saya suka banget hasilnya.

Review Acnol Lotion Jerawat
Mungkin teman-teman sudah tahu ya sama Acnol Lotion jerawat ini. Obat inilah yang sudah menyelamatkan wajah saya dari serangan jerawat yang bertubi-tubi. Yang masih berjuang mencari cara untuk basmi jerawat, yuk lanjut baca reviewnya.

Review Acnol Lotion Jerawat

Packaging:

Acnol ini bukan termasuk makeup ya, mungkin bisa dimasukkan ke kategori skin care atau obat. Makanya kemasannya menurut saya ya khas obat banget. Jadi kerasa banget kalau lagi "sakit". Kemasan Acnol terbuat dari plastik dengan tutup ulir dan box berwarna putih. Botolnya kecil berukuran 10 ml, tapi bakalan lama banget habisnya, wong dipakai cuma seiprit. Di box tidak ada petunjuk pemakaian tapi di dalamnya ada brosur untuk cara pakai dan keterangan lainnya. Bener-bener berasa obat banget lah. Tapi karena kesan "obat" itu malah semakin tersugesti kalau produk ini bakalan manjur banget. Jadi kesannya kayak obat serius gitu bukan skin care abal-abal padahal harganya murce banget.

Botol Acnol yang ukurannya kecil dan tutupnya ulir, ternyata menyimpan lubang yang segede sumur. Maksudnya, lubang botol buat ambil produk itu segede sumur. Kalau enggak hati-hati bisa tumpah ruah kemana-mana.

Acnol Lotion Jerawat
Bisa dilihat di foto kalau lubang botol ukurannya besar. Jadi kalau pas dibuka, pastikan naruhnya dengan benar karena gampang banget tumpah.

Cara pakai:

Menurut instruksi dibrosur, cara pakai lotion jerawat ini bisa pakai tangan ataupun pakai cotton bud. Saya sih biasanya pakai cotton bud, kalau pakai tangan malah beleberan dan buang produk banyak. Cara pakainya gampang aja, celup cotton bud ke botol yang sudah dikocok dulu. Harus dikocok dulu botolnya biar lotionnya menyatu. Terus oles cotton bud-nya ke bagian jerawat. Ingat, hanya pas jerawatnya saja. Hal ini karena Acnol lotion berpotensi membuat kulit kering. Saya bahkan pernah baca ada review yang bilang kalau kulitnya kering setelah pakai Acnol. Kulit saya sih emang sudah kering dari sononya, tapi kalau pemakaian Acnol hanya pada jerawatnya saja, tidak mempengaruhi atau memperparah jenis kulit. Pengolesan lotionya juga cukup di dab aja, jangan digosok-gosok. Selain itu pastikan sebelum pakai Acnol, wajah sudah dibersihkan dulu ya.

Ketika saya pakai Acnol lotion, saya stop dulu pemakaian skin care untuk daerah wajah yang berjerawat itu. Misalkan jerawat dibagian dahi dan saya oles Acnol, maka didaerah tersebut enggak saya kasih skin care. Tapi bagian lain seperti pipi dan dagu, tetap pakai skin care seperti biasa. Sebenarnya enggak ada anjuran tentang skin care layering dengan Acnol Lotion ini, hanya saja saya berasumsi kalau skin care mungkin memperlambat kinerja Acnol. (Tolong dikoreksi bila saya salah, hehehe. Saya mah sok tahu orangnya).

Pemakaian Acnol lotion dianjurkan 1-3 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan bisa lebih bila jerawatnya masih membandel. Saya biasanya 2 hari, jerawat sudah mateng dan kering. Biasanya saya pakai sebelum tidur dan dibiarkan semalaman. Siang hari saya pakai kalau enggak lagi mau pergi saja. Karena ya itu tadi saya enggak mau numpuk Acnol dengan produk makeup/skin care.

Tekstur dan Aroma:

Tekstur Acnol lotion ini cair banget dan perlu dikocok sebelum pemakaian karena produknya mengendap dibagian bawah botol. Setelah diaplikasikan ke jerawat, lotionya akan berubah putih dan kering macam masker gitu. Lotion jerawat ini aromanya sulfur banget karena memang mengandung salicylic acid dan sulfur. Jadi ya jangan kaget kalau memang baunya lagi-lagi obat banget.

Overall, saya suka dan cocok pakai Acnol lotion ini. Jadi masalah lubang botol segede sumur dan bau yang obat banget enggak jadi ganjelan buat saya. Yang penting jerawat hilang tanpa bekas dan dalam waktu lumayan cepat.

Pros:


  • Murah
  • Ampuh bikin jerawat kering
  • Mudah dibeli, saya sih belinya di apotek.

Cons:

  • Baunya obat banget
  • Lubang botol yang terlalu besar
Recomended: Yes, buat yang masih berjuang mengusir jerawat.

Repurchse: Yes, tapi bakalan lama banget ini habisnya

Harga: 10 ribuan aja.

Sekian review saya kali ini. Jangan lupa komen lotion jerawat favorit kalian dan juag follow saya ya. See you in the next post.

XOXO


Wednesday, 1 March 2017

Resep Hot Fire Chicken

Hello peeps,

Ini post pertama saya tentang resep makanan. Sekalian saya mau umumin kalau blog ini nantinya juga akan berisi beberapa resep yang pernah saya coba. Semua resep akan saya post dengan label Recipes, ya. Sebisa mungkin saya hanya akan share resep yang sudah saya coba, jadi teman-teman juga bisa nyobain tanpa takut gagal.

Resep kali ini saya mau share makanan kesukaan saya dan suami yaitu hot fire chicken. Ide awalnya sih saya pengen bikin semacam Ayam pedas Korea gitu, tapi sayanya enggak punya gochujang atau saus pedas Korea. Meskipun tanpa bahan yang asli, saya pakai resep modifikasi sendiri. Rasanya? Enak, enggak kalah sama yang dijual di resto *muji diri sendiri*.

Untuk membuat hot fire chicken ini kuncinya adalah telaten dan sabar waktu buat ayam krispinya. Jujur, saya suka enggak sabar waktu tahap ini soalnya buat ayamnya "keriting" itu harus telaten dan juga gorengnya juga lumayan lama dengan api kecil. Kalau tidak begitu ayamnya akan gosong diluar tapi bagian dalam masih mentah. EEWW, salmonella.

Biar lebih mudah, teman-teman bisa buat dulu ayam krispinya, goreng setengah matang, lalu masukin kulkas. Waktu mau disantap, tinggal goreng lagi ayamnya dan baluri dengan saus pedas. Cara ini pas banget buat menu sarapan pagi-pagi atau buat bekal biar enggak ribet.

Resep Hot Fire Chicken
Resep Hot Fire Chicken

Resep Simple Hot Fire Chicken

Bahan-bahan:

1/2 kg ayam

Bahan kering:

100 gr tepung terigu atau bisa juga pakai tepung bumbu serbaguna
1 sdm bubuk cabe
2 sdt merica hitam bubuk
2 siung bawang putih (bisa diganti yang bubuk)
Sedikit garam/penyedap rasa

Bahan basah:

75 gr tepung terigu
1 siung bawang putih cincang
1/2 sdm bubuk cabe
1/2 sdm ketumbar bubuk
Air secukupnya
Garam/penyedap rasa secukupnya

Bahan rendaman ayam:

2 siung bawang putih, cincang
2 sdm kecap asin
1/2 sdm cabai bubuk
1 sdt merica hitam bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
Garam/penyedap rasa secukupnya

Bahan saos pedas:

3 sdm saos tomat
3 sdm saos sambal
2 sdm kecap manis
1 sdt minyak wijen
1 sdm bubuk cabak (boleh ditambah bila suka pedas)
3 siung bawang putih, cincang
5 buah cabe rawit
Gula, garam, merica, dan penyedap sesuai selera
Air secukupnya
1 sdm mentega
Daun bawang iris secukupnya.

Cara Membuat:

Ayam krispi:
1. Rendam ayam yang sudah dipotong-potong dengan bahan rendaman. Sisihkan minimal 30 menit atau lebih.
2. Selama menunggu ayam, campur semua bahan basah dan bahan kering dalam wadah terpisah.
3. Setelah 30 menit, masukkan ayam yang telah dimarinasi kedalam bahan basah. Aduk rata hingga semua ayam terbalut dengan tepung.
4. Lalu masukan ayam ke tepung kering dan remas-remas hingga keriting. Kalau perlu ulangi step 3 bila dirasa tepung kurang tebal.
5. Goreng ayam dalam minyak banyak hingga golden brown.

Saos:
1. Campur semua bahan untuk saos pedas kecuali cabe rawit dan bawang putih dalam satu wadah. Aduh hingga rata dan koreksi rasa.
2. Panaskan minyak diwajan, tumis bawang putih cincang hingga harum, masukkan cabe rawit. Aduk rata.
3. Masukkan saos yang sudah diaduk rata, tambah air. Tunggu hingga mendidih dan mengental. Koreksi rasa bila perlu.
4. Setelah saos mendidih dan kental masukkan mentega dan daun bawang iris lalu masukkan ayam krispi dan matikan kompor. Aduk cepat sampai rata dan ayam siap disantap.

Note: 

  • Saya biasanya menggunakan ayam yang dipotong kecil-kecil agar cepat matang waktu digoreng.
  • Jumlah cabai dan bubuk cabe bisa dikurangi atau ditambah sesuai dengan selera. Bubuk cabe juga bisa diganti dengan cabai merah giling. 
Bahan-bahannya memang terlihat panjang, tapi percayalah resep ini mudah banget bikinnya dan enggak perlu pakai bahan yang ribet. Saya suka hot fire chicken ini apalagi buat sarapan atau bekal, praktis dan simpel. 

See you on the next recipes, peeps. 

XOXO



Review Viva Covering Cream Beige

Viva Cosmetics Covering Cream Beige
Hello,

Wah, gak kerasa ya kita sudah ada dibulan ketiga ditahun 2017 ini. Yang artinya Its my birthday month. Wohoo, Cannot be more excited, literary. Tapi, karena ulang tahunnya masih akhir bulan, sekarang saya mau bagi review dulu buat teman-teman.

Kali ini saya mau review foundation pertama yang saya punya yaitu Covering Cream Beige dari Viva Kosmetik. I know, I know, brand ini biasanya mendapat tatapan sebelah mata dari banyak wanita karena harganya yang murah dan kemasan yang jauh dari kesan lucu ataupun elegan. Tapi, memang Viva Kosmetik ini ingin memberikan kosmetik berkualitas, halal, tapi juga harga yang terjangkau. Oleh karena itu packagingnya dibuat sebiasa mungkin untuk menekan harga produksi. Sehingga wanita Indonesia tetap bisa tampil cantik tanpa harus membeli kosmetik mahal.

Dulu saya beli covering cream ini karena pengen punya foundation yang coverage-nya full tapi harganya terjangkau. Mungkin gak ya? Setelah saya ubek-ubek toko kosmetik, akhirnya saya nemu Viva Covering Cream ini dengan harga yang syuper duper terjangkau. Jadilah saya bungkus dengan asumsi kalau bagus ya lanjut pakai kalau enggak-pun saya enggak rugi.

Kenapa saya pilih Viva Kosmetik? Ketika saya ingin makeup dengan budget seiprit, saya tetap memprioritaskan brand asli Indonesia. Banyak brand makeup lokal yang menjual produk kecantikan dengan harga terjangkau seperti Viva ini. Lha, daripada saya beli makeup abal-abal produksi gak jelas atau produk palsu, ya mending saya pilih produk lokal tapi asli, ber-BPOM, dan juga halal. Saya mah orangnya enggak gila merk. Saya lebih tidak akan membeli lipstik merk MAC tapi harga 20rebuan dan palsu, tapi lebih memilih beli lipstik Viva dengan harga yang sama tapi asli.

Nah, dengan pemikiran saya seperti itu, makanya saya beli foundation ini. Gimana pendapat saya dengan Viva Covering Cream Beige ini? Yuk, lanjut baca.

Review Viva Covering Cream Beige

Kemasan Viva Covering Cream:

Kemasan foundation ini tuh super simpel khas Viva kosmetik; yaitu jar warna ivory terbuat dari plastik dengan keterangan produk di bagian bawah, shade-nya di bagian samping dan logo Viva di bagian tutup. Perlu diketahui bila covering cream ini wadahnya sama dengan produk Viva yang lain seperti krim malam, eye cream, dan jenis foundation yang lain. Yang membedakan hanya label di sisi kemasan aja, jadi kalau membeli harus dibaca dengan teliti biar enggak salah. Selain desain yang simpel sangat, kemasan viva covering cream juga sangat amat rapuh. Saya pernah punya produk dengan kemasan yang sama seperti ini tapi setelah beberapa lama jadi pecah berhamburan terutama pada bagian tutup. Sebenarnya, packaging simpel pun tidak masalah yang penting tidak mudah rapuh dan pecah. Cukuplah hati ini yang mudah rapuh. 

Viva covering cream beige
Viva Covering Cream Beige

Tekstur Viva Covering Cream:

Dilihat dari namanya, foundation ini bentuknya cream tapi enggak terlalu kering, hampir seperti mousse gitu. Saya pakainya dengan cara dicolek pakai tangan aja terus diratain ke wajah. Creamnya lumayan thick bila dibanding dengan BB atau DD cream dan liquid foundation. Tapi meski teksturnya cream, ketika dipakai masih terasa ringan dan yang penting enggak kelihatan dempul banget. Selain itu, foundie ini juga mudah banget diblend baik pakai spons kering, basah, atau pakai brush.

Aroma Viva Covering Cream:

Kosmetik dari Viva terkenal dengan aroma wangi yang menyengat seperti bedak, lotion, dan teman-temannya. Termasuk si covering cream ini yang juga punya aroma tapi masih tergolong mild. Aromanya seperti essential oil atau apalah gitu. Sebenarnya saya bukan termasuk yang suka dengan parfum atau fragrance pada kosmetik karena bikin pusing aja. Tapi untungnya foundation ini aromanya enggak terlalu menyengat dan masih oke waktu dipakai. 

Ingredients Viva Covering Cream:

Dari banyak produk makeup di lemari saya, Viva covering cream ini ingredients-nya termasuk yang sedikit. Meskipun masih mengandung paraben, tapi surpisingly komposisinya ada di bagian bawah sendiri. Yang berarti kandungannya sedikit sekali. Selain itu, foundation ini juga tidak mempunyai kandungan SPF, jadi mungkin enggak white cast kalau dipakai foto. 

  Viva Covering Cream Beige Swatch
Viva Covering Cream Beige Swatch

Swatch dan shade Viva Covering Cream:

Foundation ini tersedia dalam empat shade, yaitu Olive, Natural, Brown, dan Beige. Yang saya punya ini shade beige. Di toko sih enggak ada tester ataupun contoh warna, jadi saya random aja pilihnya, asal comot gitu. Eh, enggak tahunya shade Beige ini masuk juga di warna kulit saya. Viva covering cream beige ini dominan warna kuning. Awalnya saya kira akan tampak seperti topeng dan dempul sekali, ternyata saya salah sodara. Dengan teksturnya yang cream, foundation ini malah bisa menempel pas dikulit saya yang kering. 

Performa Viva Covering Cream:

Saya surprise dengan foundation ini yang bisa nempel banget di kulit kering tanpa memberikan kesan dempul ataupun mempertajam face line. Malahan, produk ini punya dewy finish yang bener-bener lembab basah gitu apalagi kalau pakai spons basah. Saya biasanya pakai spons basah buat blending dan finishnya dewy dan lembab basah. Bahkan setelah di-set dengan bedakpun tidak terlihat matte dan tetap dewy. Kalau teman-teman suka dewy look dan punya kulit yang extra kering macam saya, cocok banget pakai foundie ini. 


Foto diatas saya buat untuk perbandingan dari bare face, pakai 1 layer, 2 layer, dan hasil akhinya. Untuk 1 layer, belum terlalu bisa menutup noda jerawat di wajah saya yang hitam membandel. Namun, setelah 2 layer, noda jerawat sudah tidak kelihatan dan ketika di-set pakai bedaklangsung flawless. Saya enggak pakai concealer untuk foto diatas. Memang foundation ini coveragenya medium to full. Staying power foundie ini sekitar 4 jam-an tergantung aktifitas dan jenis kulit. Kalau kulit kamu berminyak akan sangat glowing dan mudah hilang pastinya. 

Overall, saya suka dengan foundie ini karena mudah diblend, terasa ringan, dan yang penting tidak dempul. Kalau pengen natural untuk sehari-hari, bisa dipakai tipis-tipis aja. Hasilnya natural glowing dan lembab banget. Selain itu, harganya pun bikin saya girang banget, super hemat. 

Pros:

  • Murah
  • Ber-BPOM, halal, dan aman
  • Natural glowy finish
  • Ringan, enggal dempul
  • Mudah dicari
  • Mudah diblend

Cons:

  • Kemasan ringkih
  • Aroma yang kurang sedap
Recommended: Yes,, buat temen-temen yang punya kulit kering dan pengen tampilan makeup glowy.

Repurchase: I don't know. Masih punya foundie dan DD cream yang harus dihabiskan

Harga: 7 ribuan aja. Girang gak loh?

Sekian review kali ini. Jangan lupa komen yang apa foundation favorit kalian. See you in the next post.

XOXO

Review Fanbo Blush On 01-Pink

Review Fanbo Blush On
Hello peeps,

Siapa diantara temen-temen yang enggak bisa lepas dari blush on? Saya sih bukan yang tipe blush on lover ya, tapi saya lebih suka sama eyeliner. Tapi kali ini saya mau review blush on andalan dan satu-satunya yang saya punya.  Kenapa saya enggak pernah beli blush on? Karena yang hadiah pun dari dulu hingga mau kadaluarsa belum habis juga. Ini salah saya atau sproduknya yang awet ya?

Saya rasa sih, karena saya pakainya tipis banget. Memang saya sengaja pakai tipis soalnya enggak mau terlalu cetar apalagi buat sehari-hari. Maunya sih yang terlihat healthy glow gitu tapi enggak menor. Gimana coba? Saya emang banyak maunya.

Tapi, pakai Fanbo Blush On mau yang cetar ataupun natural glow, semua bisa. Makanya saya enggak pernah lagi beli blush on. Cukup si Fanbo ini andalan saya banget. Yang mau saya review ini adalah gift dari Fanbo dari kuis yang di Twitter jaman dahulu kala dan yang satunya juga dikirim Fanbo dari giveaway yang kemarin di IG. Kebetulan banget dua kali dapet giveaway, blush on-nya dengan shade yang sama yaitu 01 pink. Sebenarnya, ada dua varian warna blush on Fanbo yaitu 01 pink dan 02 peach. Kalau saya lihat di IG Fanbo, yang peach warnanya lebih orange sepertinya lebih cocok buat tone kulit kuning. Mau yang itu juga -__-

Fanbo Blush On 01 Pink

Kemasan:

Kemasan Fanbo Blush On ini mengusung tema kawai yang anak muda banget dengan warna pink dibagian tutup. Menurut saya sih simple tapi tetap tidak mengurangi fungsi karena kita bisa lihat langsung isi produknya dari tutup transparan. Tidak perlu khawatir dengan masalah keamanan produk karena ketika datang kemasan blush on dibalut segel plastik tipis. Selain itu dibagian tutup juga ada kaca kecil buat touch up, yang menurut saya tidak terlalu berfungsi sih. Dalam satu kemasan blush ada aplikator standar bawaan dan produk yang dibatasi dengan sekat. Jadi jangan dibayangkan kalau produknya sebesar kemasan ya karena cuma separuh aja dan separuhnya aplikator. Saya tidak ada masalah dengan kemasannya mau itu pink atau warna lain, yang penting tidak mengurangi efisiensi produk.

Aplikator:

Blush on Fanbo ini sudai dilengkapi dengan aplikator atau kuas bawaan. Hanya saja kuas yang punya saya ini cukup kasar helaiannya. Cukup membuat pipi saya sakit setelah pemakaian dan juga bikin foundation sedikit geser. Selain itu, bila pakai aplikator bawaan, ketika diusap di pan, blush on jadi menyerbuk dan fall outnya banyak. Saya pernah coba pakai kuas bawaan tapi blush on jadi berwarna intense banget, dangdut lah. Jadi, sebaiknya bring your own brushes, girls. Lebih baik pakai brush sendiri deh.

Swatch Fanbo Blush On 01
Aplikator dan Swatch Fanbo Blush On 01

Swatch dan tekstur:

Fanbo Blush On 01 ini warnanya pink yang sebenarnya cocok untuk yang berkulit putih. Kalau di saya? Tone kulit saya mah cenderung ke kuning sih, tapi saya pakai blush on ini tipis-tipis saja. Karena saya hanya ingin efek healthy glow itu. Blush ini cocok buat yang suka Korean Makeup look gitu karena warna pink-nya soft dan cenderung cocok buat kulit putih.

Seperti yang sudah saya bahas diatas, sebenarnya Blush on ini teksturnya enak enggak terlalu powdery atau buttery. Kalau pakai brush sendiri yang bulunya halus tidak akan membuat produknya menyerbuk, tapi kalau pakai kuas bawaan, ugh, bisa menyerbuk kemana-mana dan dangdut banget. Sebenarnya, kalau pakai kuas sendiri, produknya enggak terlalu pigmented atau intense; jadi bisa banget dibuildup sesuai dengan kebutuhan kamu. Selain itu, blush on ini juga ada shimmernya, tapi kecil-kecil banget hampir enggak kelihatan kalau pas dipakai. Shimmernya ini yang bikin kesan healthy glow itu.

Fanbo Blush On 01
Fanbo Blush On 01
Foto diatas saya pakai blush on Fanbo ini, saya pakai tipis-tipis biar enggak dangdut. Saya suka efeknya yang seperti natural healthy glowing kaya merona gitu. Dan shimmernya juga kecil-kecil banget, enggak dangdut. Staying powernya juga lumayan, saya pernah pakai dari pagi sampai sore masih ada bias-bias blush on, kira-kira sekitar 4-5 jam-an lah.

(Baca juga: Fanbo: Pensil Alis Sejuta Umat)

Overall, produk ini oke banget dari warna, pigmentasi, staying power, dan shimmernya oke. Hanya saja, kuas bawaanya yang menurut saya major fail banget karena malah membuat produk menyerbuk dan enggak cantik dipakai. Padahal kan kuas bawaan cukup membantu kalau mau touch up gitu karena kan ribet kalau kemana-mana bawa kuas gede juga.

Pros:


  • Harga terjangkau
  • Teksturnya pas, enggak terlalu intense tapi bisa dibuildup
  • Kemasan kecil, travellable

Cons:

  • pilihan warna sedikit, cuma pink dan peach
  • Kuasnya major fail banget
Recommended: Yes, buat yang suka blush on tipis ataupun bagi yang masih malu-malu pakai makeup. 

Repurchase: Ugghhh,, I still have one left.

Harga: Sekitar 40 ribuan aja cuy,, murah banget kan.

Sekian reviw kali ini. Jangan lupa komen di bawah ya apa blush on favorit kalian. Thanks for reading.

XOXO




Saturday, 25 February 2017

Fanbo: Pensil Alis Sejuta Umat

Pensil alis Fanbo
Review Fanbo Pensil Alis Black dan Brown
Hello peeps,

Tidak terasa ya, dua bulan sudah hampir berlalu di tahun 2017 ini. Oh, time flies so fast. Tapi di bulan ke dua ini saya dapet musibah. Kemarin naik motor sama suami waktu mauke toko kosmetik. Dan waktu sampai di perempatan Sawojajar, Malang (yang orang Malang pasti tau lah ya), saya dan suami ditabrak mobil. Iya, kami ditabrak waktu berhenti di perempatan. Waktu itu kan kami mau nyebrang perempatan, ya jelas dong berhenti. Eh, ternyata ada mobil yang dikemudikan ibu-ibu lagi ngantuk dan tiba-tibak GUBRAK, nabrak motor kami. Saya sampai terpental dari motor dan kebanting ke aspal. Sedangkan suami kecepit diantara motor dan mobil. Motornya? Rusak cukup parah soalnya pas bagian depannya yang ketabrak. Bahkan sampe setirnya pun geser.

Emang lagi apes aja kali ya atau mungkin lupa berdoa sebelum berangkat, tapi ya tetep aja sih kalau lagi ngantuk atau capek banget ya jangan bawa kendaraan. Saya sebelnya lagi sama ibu-ibu itu kayak enggak ngerasa salah gitu udah nabrak dan maunya buru-buru kasih uang aja gak mikirin gimana pulangnya, motornya rusak gak. Eniwei, pelajarannya adalah teman-teman kalau lagi ngantuk, capek, ataupun gak fit, tolong jangan maksa buat nyetir kendaraan baik motor atau mobil. Because you will put other lifes in danger, Seperti kasus saya ini, saya dan suami bisa aja mati atau patah kaki tangan gara-gara ditabrak mobil yang pengemudinya ngantuk. So, please, do not take other people's life because of your carelessness. Dan ketika di jalan harus selalu alert ya, teman-teman. Everything can happen in the road. 

Fiuh, akhirnya saya lega sharing life-threatening experience yang saya alami kemarin. Moga teman-teman bisa ambil hikmahnya untuk selalu hati-hati ya. Sekarang saya mau review tentang pensil alis sejuta umat yang hits banget yaitu Fanbo Eyebrow pencil. Kalau ditanya pensil alis apa yang pertama saya pakai ya jawabannya si Fanbo ini. Bahkan saya sudah repurchase untuk yang ke-2 kali ya, tapi kemudian saya dikirimin lagi dari Fanbo. Kebetulan banget punya saya warna hitam dan yang dikirim Fanbo warna coklat. Langsung aja deh saya review disini.

Review Fanbo Eyebrow Pencil Black dan Brown

Kemasan:

Sebenarnya Fanbo eyebrow pencil ini tersedia dalam dua varian yaitu Fanbo Fantastic yang berwarna merah dan Fanbo yang biasa berwarna gold. Waktu saya beli sih kata mbak BA-nya bagusan yang merah ini. Tapi banyak juga kok yang pakai Fanbo gold dan bagus -bagus aja.

Kemasan Fanbo pensil alis ini sama kaya pensil alis biasa gitu kaya pensil warna tapi ada tutupnya bening. Tutupnya ini rawan pecah, punya saya yang dulu pecah waktu saya bawa ke Blitar. Setiap pensil beratnya 1,6 gram. Tidak terlalu besar maupun kecil, pas buat gambar alis lah. Semua informasi produk dicetak dibadan alis, termasuk tanggal kadaluarsanya. Jadi kalau pensilnya udah pendek dan sering diraut, ya ilang deh informasi produknya. Tapi kayaknya semua pensil alis kemasannya ya kaya gini ya. Saya mah yang penting kualitasnya, kemasan nomer sekian. Semua produk Fanbo fantastic identik dengan warna Merah dan Tulisan Fanbo warna emas. Pensil alis ini desainnya juga sama kaya produk fanbo yang lain.

Tekstur: 

Untuk tekstur, Fanbo pensil alis ini tuh juara. Pensil alisnya tuh, ya empuk dan pigmented. Awalnya saya pikir dua warna ini, hitam dan coklat, punya tekstur yang sama. Ternyata saya salah sodara. Pensil alis yang hitam punya tekstur yang empuk, creamy, dan langsung cetar sekali oles. Tapi warna yang coklat menurut saya agak keras, harus agak ditekan dan enggak se-pigmented yang hitam. Untuk pemakaian pertama kali, pensil alis yang coklat harus ditekan dulu, kalau enggak gitu enggak keluar warnanya. Dan memang, tekstur pensil alis coklat enggak seempuk yang hitam. Tapi kalau pakai pensil alis yang hitam jangan sampai ditekan kuat-kuat, nanti bisa jadi alis sinchan.

Fanbo Eyebrow Pencil
Pensil Alis Fanbo Black dan Brown and Swatch

Warna:

Untuk masalah warna, saya oke-oke saja pakai coklat, hitam, ataupun dicampur tetep syantiek. Kebanyakan pensil alis warna coklat biasanya berwarna agak merah gitu, tapi kalau Fanbo ini coklatnya pas, enggak merah ataupun gelap. Warna coklatnya tuh bisa dipakai sehari-hari dan warna hitamnya juga enggak bikin wajah kereng *tergantung aplikasi sih*.

Fanbo Eyebrow Pencil Black and Brown
Original eyebrow - Swatch Fanbo Eyebrow Pencil Kiri:Brown Kanan:Black
Foto diatas saya pakai eyebrow coklat dan hitam; alis kiri warna coklat dan alis kanan warna hitam. Warna yang coklat masih masuk banget buat kulit saya. Alis saya memang aslinya tebal kaya gitu, bisa kayaknya buat kasih alis orang sekampung, bahkan ada alis yang keluar dari "jalurnya" juga. Jadinya saya sedikit grooming buat yang keluar jalur tadi, tapi enggak berani juga cukur yang sampai abis atau berbentuk gitu. Pensil alis dipakai buat membingkai bagian atas dan bawah, terus sedikit fill in bagian ekor alis mengikuti arah rambut aja biar tetap natural looking.

Pensil alis ini bisa banget dipakai yang coklat atau hitam aja ataupun dicampur tetap oke. Yang penting diblend aja sampai rata dan enggak kaya ditempel lakban gitu.

Overall, pensil alis Fanbo ini andalan saya banget. Pasti saya pakai buat sehari-hari apalagi yang hitam. Yang coklat juga favorit saya meskipun teksturnya agak keras. Buat temen-temen yang suka pensil alis keras pasti suka nih Fanbo eyebrow pencil brown. Dari segi harga, pensil alis ini juga oke banget, enggak bikin dompet nangis deh.

Pros: 


  • Tekstur oke
  • Warna pas untuk orang Indonesia
  • Harga bersahabat banget
  • Mudah ditemukan, di toko kosmetik biasanya ada

Cons:

  • Yang coklat teksturnya agak keras

Recomended: Yes, buat yang pantang keluar sebelum alis kelar. Fanbo eyebrow pencil ini cocok banget buat kalian.

Repurchase: Always lah ya

Harga: Sekitar 27 ribu aja.

Sekian review kali ini. Jangan lupa follow dan tinggalkan komentar di bawah ya apa sih pensil alis favorit kalian?

XOXO